Hama Penggerek Polong dan Penyakit Busuk Batang pada Kacang Hijau
Kacang hijau termasuk dalam tanaman leguminase atau polong-polongan. Tanaman ini mempunyai nilai gizi yang tinggi dan bisa di konsumsi dikalangan balita maupun manula. Konsumsi yang semakin tahun semakin tinggi menyebabkan produksi kacang hijau di kalangan petani melonjak. Namun di Indonesia belum bisa mencukupi permintaan kacang hijau yang tinggi tersebut dikarenakan dari petani sendiri juga kesulitan untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya hama maupun penyakit yang menjangkit tanaman kacang hijau saat pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau sehingga hasilnya tidak bisa maksimal bahkan sampai menurun.
Hama utama pada tanaman kacang hijau adalah hama penggerek polong (Maruca testulalis). Hama ini tidak hanya menyerang tanaman kacang hijau tetapi juga tanaman kacang-kacangan yang lainnya, namun banyak ditemukan di tanaman kacang hijau. Hama penggerek polong menyerang pada stadia larva, bagian yang diserang adalah kuncup bunga, bunga, dan polong. Akibat dari serangan hama ini tanaman kacang hijau mengalami kerusakan pada polongnya hingga mencapaiu 20-80%. apabila dibiarkan terus tanpa adanya pengendalian yang tepat maka hama ini dapat menyebabkan gagal panen. Sehingga akan merugikan petani dari segi ekonomi maupun segi tenaga.
Gambar 1. Hama Penggerek Polong
Pengendalian hama ini bisa dilakukan secara kimiawi apabila hama sudah mencapai batas ambang. Untuk menekan pertumbuhan hama ini dapat dilakukan pengendalian secara teknis dengan menggunakan lampu perangkap dan feromon perangkap. Perangkap ini digunakan pada saat pemantauan imago. Perangkap ini dapat diaplikasikan seminggu sekali sejak
tanaman berbunga sehingga efektif menekan
serangan penggerek polong. Kemudian untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan cara menanan varietas tahan dan bermutu, budidaya yang tepat, dan sistem pertanaman yang menguntungkan seperti tumpang sari. Penggiliran tanaman di suatu lahan juga akan memberikan dampak yang baik dari segi unsur hara pada tanaman dan mencegah adanya hama lain yang akan menyerang tanaman kacang hijau.
Berbeda dengan hama, penyait pada tanaman kacang hijau memerlukan perhatian yang cukup ekstra. Penyakit busuk batang sclerotium yang dibawa oleh patogen Sclerotium rolfsii menimbulkan kerugian yang cukup besar. Pasalnya tidak ada gejala yang cukup signifikan dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau. Akan tetapi tanaman kacang hijau yang terserang peyakit busuk batang ini akan layu mendadak Selain batang, jamur dapat menginfeksi daun-daun bawah, yang dimulai dari pangkal anak daun. Pangkal anak daun berwarna hijau kelabu kebasah-basahan. Sehingga adanya penyakit ini tidak dapat diprediksi kapan menyerangnya dan mengatasinya juga setelah adanya tanda yaitu layu mendadak tersebut.
Gambar 2. Penyakit Busuk Batang
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara , yaitu: menanam varietas unggul yang resisten, sistem rotasi tanam antara palawija dengan tanaman lainnya seperti padi akan menghambat dalam kelangsungan hidup sclerotia dapat dikurangi dengan tanah yang diairi. Siklus penyakit juga dapat rusak dengan tanaman yang toleran atau resisten. Perlakuan kimia pada saat tanam dengan menambah fungisida saat penanaman benih. Pengendalian secara biologi juga dapat diterapkan dalam mengendalikan Sclerotium rolfsii, salah satu pengendalian secara biologi yang telah dilakukan yakni menggunakan Trichoderma glaucum sebagai cendawan antagonis yang efektif untuk mengendalikan Sclerotium rolfsii penyebab penyakit busuk batang pada kacang hijau.
Terima Kasih,
Kilasan singkat, Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar